Mengintip Proses Pembuatan Aluminium di Indonesia
KOMPAS.com – Kehidupan manusia modern seolah tidak bisa terpisahkan dengan penggunaan aluminium. Keberadaannya digunakan mulai dari perabot rumah tangga hingga kendaraan pribadi.
Namun, tidak semua orang mengetahui proses pembuatan aluminium dan bagaimana bahan baku tersebut dapat memudahkan aktivitas sehari-hari.
Keberadaan aluminium di Indonesia tak lepas dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) (Persero) sebagai penghasil yang berdiri sejak 1976. SVP Deputy Secretary PT Inalum (Persero), Mahyadrudin AR, menceritakan sejarah singkat perusahaan penghasil aluminium terbesar di tanah air ini.
"Meskipun dulunya terdaftar sebagai perusahaan asing milik Jepang, sejak 2013, PT Inalum telah menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan ini pun sudah terdaftar sebagai anggota MIND.ID, asosiasi perusahaan pertambangan Indonesia,"ujar Mahyadrudin.
Lokasi pabrik dan pengolahan aluminium PT Inalum terletak di Sumatera Utara. Di sana, didirikan pabrik besar yang lengkap dengan pelabuhan untuk proses pembuatan aluminium. Hasil pembuatan alumunium tersebut disalurkan menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat secara luas.
Potensi Sungai Asahan
Ketersediaan sumber daya listrik yang terjangkau serta bahan baku alumina menjadi kunci penting produksi aluminium. Untuk memproduksi satu ton aluminium, diperlukan sekitar 14.000 kWh energi listrik.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, PT Inalum memanfaatkan potensi air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Sumatera Utara. Sungai Asahan dikenal memiliki arus yang deras sehingga dapat menjadi energi dasar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) milik PT Inalum (Persero).
PT Inalum (Persero) memiliki tiga buah bendungan dan dua PLTA yang masuk dalam Proyek Asahan 2 serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik operasional. Proyek ini terdiri dari Bendungan Pengatur, Bendungan Siguragura, dan Bendungan Tangga serta PLTA Siguragura dan PLTA Tangga.
PT Inalum Persero menjalankan kegiatan pembuatan aluminium secara teratur, dengan skala yang terbilang besar. Diperlukan serangkaian persiapan khusus sebelum masuk ke dalam pabrik,seperti penggunaan alat pelindung dasar (APD) lengkap. Hal ini meliputi memakai alat perlindungan diri dan mengikuti serangkaian operasi standar untuk memastikan siapa pun yang berada di area pabrik aman.
Proses produksi aluminium dibagi dalam tiga tahapan di pabrik yang berbeda-beda. Semua bahan baku awal dikumpulkan di pabrik Karbon kemudian diproses hingga bahan baku tersebut menjadi anoda mentah.
Lalu, anoda mentah dipanggang, diberi tangkai, lalu dilapisi aluminium. Setelahnya, barulah anoda tersebut dibawa ke pabrik selanjutnya, yaitu pabrik Reduksi untuk dipanggang dalam tungku reduksi dengan suhu tinggi selama 20 hari. Proses pemanggangan menjadikan anoda tersebut menjadi molten aluminium.
Pabrik terakhir adalah pabrik casting atau tempat percetakan aluminium. Aluminium yang sudah jadi dibagi menjadi tiga macam produk, yaitu alloy, ingot, dan billet. Aluminium tersebut akan pertama-tama didinginkan, lalu dicetak menjadi bentuk ketiga produk tersebut.
Setelah itu, produk pun siap untuk dikirimkan kepada para klien, yang nantinya akan menjadi produk-produk yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain sejumlah pabrik untuk produksi, terdapat juga pelabuhan yang dikhususkan untuk kegiatan PT Inalum (Persero). Pelabuhan itu dinamakan sevagai Pelabuhan PT Inalum SMB merujuk pada fungsinya, yakni smelter, material, and berth.
Pelabuhan hanya digunakan sendiri oleh PT Inalum, misalnya untk menunjang keluar masuknya bahan baku dalam produksi aluminium.
Pelabuhan memiliki tiga dermaga besar dengan fungsinya masing-masing. Dermaga A menjadi tempat kegiatan penerimaan barang baku atau material lainnya. Material tersebut disedot dengan mesin khusus, dan nantinya dibawa dengan alat khusus menyusuri jalanan lurus sepanjang 2,5 kilometer.
Dermaga lainnya pun memiliki fungsinya berbeda, tetapi tujuan sama, yakni mempermudah dan menunjang kegiatan PT Inalum, terutama dalam hal penerimaan dan pengiriman aluminium.
Dengan banyaknya kegiatan operasional yang dilakukan PT Inalum untuk menghasilkan aluminium bagi masyarakat, kita bisa berbangga bahwa BUMN Indonesia sudah mampu untuk menghasilkan kebutuhan masyarakat sendiri dengan kualitas yang baik.
Kegiatan operasiaonal PT Inalum pun tentunya menjadi menarik untuk dipelajari karena mampu menambah wawasan akan kegiatan pertambangan Indonesia.